RUMAH MAKAN PADANG GUCI - BENGKULU : Mencicipi Olahan Unik Gulai Rotan Muda dan Jamur Hutan.


Jangan salah, walau namanya Padang Guci, rumah makan ini tidak menyediakan makanan khas Sumatera Barat. Pasalnya, Padang Guci adalah nama sebuah kota di kawasan Bengkulu Selatan. Selain menyimpan banyak lokasi wisata alam dan sejarah, Kota Padang Guci juga memiliki warisan kuliner yang kaya. Hidangan di tempat ini sangat beragam. Selain olahan daging sapi, ada pula olahan daging ayam dan aneka hasil laut. Satu jenis masakan yang unik yang ditemukan di tempat ini adalah gulai rotan muda. Di tempat ini, rotan muda yang disebut umbut rotan, dimasak menggunakan beragam bumbu dan bersantan encer.

Di Bengkulu, sayur umbut rotan tidak mudah ditemukan. Biasanya hanya ada di desa atau di kampung. Selain sayur umbut rotan, berbagai masakan khas Bengkulu juga dapat ditemukan di rumah makan yang berada di Jalan Danau, Kota Bengkulu ini. Seperti ikan bumbu tempoyak, gulai kikil sapi, ikan asap atau salai, pindang dan gulai ikan gabus, serta liling, bentuknya seperti keong kecil yang hidup liar di sungai. Semua masakan ini dihidangkan di atas meja beserta sambal, nasi putih, dan aneka lalapan, seperti pucuk daun singkong rebus, terong bulat, dan ketimun.


Ada pula masakan ikan menggunakan jamur kukuran. Jenis jamur ini adalah jamur liar yang ditemukan di hutan. Untuk mendapatkannya sangat susah, sehingga harus menyetok dengan dikeringkan terlebih dahulu agar awet disimpan. Sekali masak dibutuhkan 10 kilogram jamur. Rumah makan yang total menghidangkan 25 jenis masakan ini, didirikan oleh Lydia Haryani, sejak 2007. Lydia mengaku, dirinya tidak pernah bermimpi bisa memiliki rumah makan seperti ini. Awalnya, ia membuat rumah makan karena saat itu tidak tahu mau kerja apa. Karena ia bisa masak, maka dengan modal tabungan dan menjual perhiasan, ia membuat rumah makan ini. Semua resep dari orangtuanya ia pelajari.


Setelah dipotong biaya kontrak tempat dan membeli berbagai kebutuhan rumah makan, sisanya Lydia belikan bahan masakan. Saat itu, jumlah masakannya masih sedikit. Tapi ternyata, semakin lama jumlah pelanggannya juga semakin banyak. Bila dulu mengontrak, sekarang anak ke delapan dari sepuluh bersaudara ini, sudah punya tempat sendiri dan memiliki satu cabang.

Comments